Kelebihan Kekurangan D-SLR – Digital Compact

Kop_01

  • page1. Digital SLR lebih baik daripada kamera compact? |
  • page2. Kelebihan-Kekurangan Kamera Digital SLR dan Digital Compact |
  • .

    .

    Saya pernah bingung memilih akan tetap memakai kamera prosumer milik saya sekarang… atau beralih ke kamera D-SLR yang notabene akan menguras seluruh isi tabungan saya.

    Hmm… kalau saya bisa kembali ke waktu itu, saya akan menyarankan diri saya untuk memikirkan lagi : apa yang saya cari dari sebuah D-SLR? Apakah itu akan membuat foto saya lebih baik? Apa itu akan membuka ruang pembelajaran baru bagi bidang fotografi yang saya sukai? Kemudian saya menemukan bahwa beberapa teman saya juga mengalami kebimbangan yang sama dengan saya sebelum akhirnya membeli sebuah D-SLR, terutama kami-kami yang menjalani fotografi ini sebagai sekedar hobi. Barangkali ada dari temans pengguna kamera compact/prosumer yang masih bimbang untuk beralih ke D-SLR? Atau ada teman-teman yang masih bingung akan membeli kamera compact/prosumer atau D-SLR? Apakah sepadan manfaat yang didapatkan dari sebuah DSLR dibanding biaya TAMBAHAN yang harus dikeluarkan dibandingkan membeli sebuah kamera compact/prosumer? Keputusan mengenai ‘pantaskah mengeluarkan biaya tambahan’ tetap di tangan teman-teman, saya cuma mau sharing pengalaman saya memakai kemudian membandingkan kelebihan dan kekurangan kamera compact/prosumer dengan D-SLR untuk foto-foto dalam konteks hobi. Semoga berguna.

    Bagian yang penting adalah text yang di-high light, text yang lain hanya merupakan penjelasan saja. Jadi untuk baca cepat, baca text yang ter-high light saja. Terima kasih.

    _________________________________________________

    Prinsip dasar yang membedakan sebuah kamera D-SLR dengan non D-SLR adalah sistem kerja di dalamnya dalam hal menampilkan preview sebelum mengambil gambar. — Non D-SLR dalam hal ini adalah kamera compact dan bridge/prosumer yang umum kita temui sehari-hari. ––

    DSLR compact-01rz

    Sharing lebih lengkap saya mengenai perbandingan dan penjelasan sistem kerja di dalam kamera D-SLR dan digital compact (beserta gambar-gambar ilustrasi untuk lebih jelas) ada di artikel Sistem Kerja Kamera Digital”.

    Hal prinsip lain yang membedakan sebuah D-SLR dengan kamera compact/prosumer adalah ukuran sensor.

    DSLR compact-02rz

    DSLR compact-03rz

    DSLR compact-04rz

    DSLR compact-05rz

    Kemampuan kamera untuk menyimpan data dalam bentuk RAW ini dapat membuka ruang pembelajaran dan kreativitas yang baru kepada kita. Lebih banyak variabel yang bisa kita atur untuk gambar yang kita ambil. Sharing lebih lengkap saya mengenai format RAW dan JPEG ini, ada di artikel “Output Data Kamera Digital”

    DSLR compact-06rz

    DSLR compact-07rz

    Secara umum kamera D-SLR diperuntukkan bagi fotografer yang membutuhkan fitur-fitur dimana mereka bisa mengkustomisasi kamera sesuai dengan kebutuhan fotografi yang lebih ‘menuntut’. Kustomisasi ini mencakup baik dalam hal variabel setting (internal kamera), maupun pilihan penambahan aksesori (eksternal).  Pembelian paket kit dasar kamera D-SLR biasanya relatif belum dapat memenuhi kebutuhan spesifik penggunanya (yang begitu ‘menuntut’ tersebut).

    Sementara kamera digital compact diperuntukkan bagi kebutuhan fotografi yang tidak begitu ‘menuntut’. Semua fitur yang diperlukan biasanya sudah tersedia built-in di dalam tubuh kameranya.

    Seperti yang telah disebutkan di atas, untuk kebutuhan fotografi yang membutuhkan spesifikasi tertentu atau bisa dibilang lebih ‘menuntut’, penggunaan D-SLR mutlak diperlukan karena ketersediaan aksesoris untuk D-SLR yang jauh lebih lengkap dibanding untuk kamera compact. Keterbatasan spesifikasi kamera compact juga kadang membuat para ‘tukang foto’ beralih ke D-SLR, contohnya jarang (atau tak ada?) kamera compact yang memiliki bukaan maksimal cukup lebar untuk dapat membuat Depth of Field yang sempit serta bokeh yang cantik seperti yang ‘geng’ D-SLR dapat lakukan.

    Namun walau memiliki keterbatasan spesifikasi, kamera compact yang digunakan secara maksimal juga dapat menghasilkan gambar yang tidak kalah dengan kamera D-SLR.

    Misalnya untuk memotret pemandangan gunung dengan kontras yang cukup besar antara langit dan bumi; kamera D-SLR memiliki keunggulan dalam hal dynamic range dan/dalam kemampuan menyimpan data gambar dalam format RAW, serta pilihan lensa wide yang lebih banyak. Namun siapa bilang kamera compact tidak dapat melakukannya? Untuk mencapai dynamic range seluas kamera D-SLR, dengan kamera compact kita cukup memotret beberapa kali (3 hingga 5 kali) dengan eksposur yang berbeda untuk nantinya di blending di photoshop. Memang memerlukan pengalaman untuk dapat menentukan eksposur yang tepat, namun hasil setara D-SLR dapat dihasilkan oleh kamera compact dengan sedikit penanganan extra. Dengan fasilitas foto panorama via software yang biasanya disertakan dalam paket pembelian kamera, kita juga dapat meniru efek ‘lensa wide’ seperti pada kamera D-SLR.

    Hmmm…jadi, masih berpikir untuk langsung pindah ke D-SLR? Atau mau pikir-pikir lagi?

    Apapun keputusannya, tidak ada yang salah selama kita tahu apa yang kita beli dan tahu alasan jelas kenapa kita tidak membeli produk yang lainnya.

  • page1. Digital SLR lebih baik daripada kamera compact? |
  • page2. Kelebihan-Kekurangan Kamera Digital SLR dan Digital Compact |
  • .

    All text and images © Putra Munchana 2009

    Creative Commons License
    All Images & Words @ bligungtre.wordpress.com byPutra Munchana Anak Agung is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 Unported License.

    5 Responses to “Kelebihan Kekurangan D-SLR – Digital Compact”

    1. aldi ridho Says:

      minta ijin nge-save halaman blognya ya Bli… infonya sangat bermanfaat! Terima kasih..

    2. kalo mau beli kamera untuk yang pertama kali. lebih baik yang mana ya? kalau langsung ambil yang DSLR gimana menurut mas???

      • bligungtre Says:

        Tidak masalah menurut saya Mas langsung ke DSLR. Sekarang DSLR kelas entry memang didesain untuk orang yang pertama kali punya kamera, jadi fitur Auto nya sudah sangat mudah, di sisi lain fitur semi otomatis dan manualnya juga ada sehingga nantinya kalau mau serius di fotografi juga sudah tersedia toolsnya untuk mulai belajar. Kekurangannya tentu saja ukurannya yang mungkin agak membebani kalau harus dibawa tiap hari.

        Jika kualitas hasil tidak menjadi masalah (tidak harus maksimal) dan ingin dibawa setiap hari agar bisa lebih intens berlatih memotret saya rasa kamera prosumer compact (contoh Canon Powershot S95 atau Panasonic Lumix seri LX; sudah ada fitur manual juga) lebih cocok dan praktis.

        Semoga bisa membantu.

    3. makasihh mas saran-sarannya… semoga segera bisa hunting..heeh…makasih banyakkk

    Leave a comment