.
.
Pernah baca bahwa kamera D-SLR entry level saat ini kebanyakan memiliki sensor yang lebih kecil dibandingkan kamera SLR? Pernah bingung soal istilah ‘full-frame equivalent’ saat membaca mengenai spesifikasi lensa yang diperuntukan bagi D-SLR entry? Hehehe.. saya juga pernah bingung..
Sejak masa awal dimulainya era kamera Digital SLR, salah satu aspek utama yang dikorbankan untuk membuat sebuah kamera D-SLR yang ‘murah’ adalah ukuran sensor. Hal ini masuk akal karena biaya produksi unit sensor digital yang cukup mahal. Kamera-kamera D-SLR kelas bawah hingga kelas menengah terpaksa mengalami ‘pemotongan’ ukuran sensor ini.
Pada jaman fotografi analog, standar ukuran sensor kamera SLR adalah 36 x 24mm. Saat ini, banyak kamera D-SLR hanya memiliki ukuran sensor kurang lebih 22 x 15mm. Bayangkan… terjadi pemotongan luas sensor hingga lebih dari 50%!!!
Oleh karena itu, kamera Digital SLR bisa digolongkan kepada dua kelompok besar berdasarkan ukuran sensornya, yaitu
- kamera DSLR Full-frame (bidang frame hijau pada gambar 1) ; yaitu kamera D-SLR yang memiliki ukuran sensor digital sebesar yang dimiliki oleh kamera SLR (36x24mm tadi.. ). Biasanya kamera D-SLR kelas profesional yang harganya busyet mahal buanget!!!
- kamera DSLR cropped (bidang frame biru pada gambar 1); tipe kamera D-SLR yang menjadi korban ‘pengurangan’ anggaran ukuran sensor, jadi sensornya lebih kecil daripada ukuran sensor kamera SLR…
Nah, padahal ukuran sensor ini berhubungan lekat dengan jarak fokal.