Saya Akan Menggunakan Raw/Jpeg/Tiff Jika…

Kop_12
  • page1. Apa sih format Raw/Tiff/Jpeg itu? |
  • page2. Saya akan menggunakan Raw/Tiff/Jpeg jika… |
  • page3. Codec untuk membuka file RAW di Windows Explorer |
  • page4. Mengapa saya pribadi memilih memakai RAW? |
  • .

    .

    Masing-masing format memiliki kekurangan dan keunggulannya masing-masing. Lalu, format mana yang sebaiknya dipakai sebagai output kamera digital kita? Sharing saya berikut ini akan menggunakan kerangka berpikir “Saya akan menggunakan format RAW/JPEG/TIFF jika…”

    SAYA AKAN MENGGUNAKAN RAW JIKA…

    • Saya rela mengorbankan jumlah gambar yang bisa saya simpan dalam sebuah memory card, dan waktu penulisan data ke dalam memory card, demi menyimpan seluruh data yang ditangkap oleh sensor digital kamera saya;
    • Misi pemotretan saya adalah menghasilkan sebuah foto yang sempurna (seoptimal mungkin yang bisa saya capai), sebanyak apapun waktu dan usaha yang harus saya bayar untuk itu;
    • Saya ingin memaksimalkan kemampuan gear saya untuk menghasilkan gambar yang sebaik mungkin sesuai kemampuan saya;
    • Saya adalah ‘purist‘ yang tidak akan membiarkan prosesor kamera memproses gambar untuk saya, semua step dalam processing gambar saya harus dengan ‘cara saya’;
    • Saya ingin memasukkan ciri khas kreatif saya (yang berhubungan dengan post-processing gambar) dalam setiap karya fotografi saya.

    SAYA AKAN MENGGUNAKAN TIFF JIKA…

    • Saya membutuhkan format gambar yang dapat langsung digunakan dalam sebagian besar software imaging dan untuk kepentingan printing, namun saya menginginkan kualitas gambar yang benar-benar prima;
    • Saya berencana mengedit gambar tersebut via software, tapi bukan editing berat;
    • Saya ingin ‘setengah’ kepraktisan, yaitu membiarkan prosesor memproses parameter sharpening, saturasi, white balance, dll untuk saya, namun memberikan saya sedikit ruang untuk mengkoreksinya lewat software nantinya apabila ada setting yang kurang berkenan;

    SAYA AKAN MENGGUNAKAN JPEG JIKA…

    • Saya membutuhkan kepraktisan tinggi, saya harus segera memotret, lalu langsung men-share foto saya (misalnya) di internet. Hal ini dimungkinkan dengan format JPEG karena semua software grafis men-support format JPEG sehingga tidak diharuskan adanya konversi format. Orang yang hendak menerima file JPEG saya dapat langsung membukanya tanpa memerlukan tambahan software khusus;
    • Saya menginginkan portabiliti, yaitu ukuran file yang kecil, agar memory card saya dapat menampung lebih banyak data gambar;
    • Perhatian utama saya bukan pada ketajaman dan kualitas gambar, melainkan momen yang ingin saya tangkap dalam gambar;
    • Saya tidak berencana mengedit/ melakukan tweaking pada software
      imaging lebih dari sekali pada sebuah data gambar.

    JADI, FORMAT APA YANG AKAN TEMAN-TEMAN GUNAKAN…?

  • page1. Apa sih format Raw/Tiff/Jpeg itu? |
  • page2. Saya akan menggunakan Raw/Tiff/Jpeg jika… |
  • page3. Codec untuk membuka file RAW di Windows Explorer |
  • page4. Mengapa saya pribadi memilih memakai RAW? |
  • All text and images © Putra Munchana 2009

    Creative Commons License
    All Images & Words @ bligungtre.wordpress.com byPutra Munchana Anak Agung is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 Unported License.

    Leave a comment